Kamis, 20 September 2012
DANGDUTKAH KITA
lagi dengerin lagunya Titi kamal soundtracknya Mendadak Dangdut , lucu juga liriknya menggelitik , judulnya 'DANGDUTKAH KITA' Let's sing !!!!
one of inspiring people :)
Butet Manurung dan Suku Anak Dalam
Apa sih yang terlintas pada benak anda
jika mendengar kata “perempuan” ???? mungkin pada beberapa orang
menganggapnya hanya sebagai seseorang yang berkutit pada pekerjaan rumah
saja
Bahkan seringkali saya dengar orang-orang mengatakan bahwa perempuan
itu hidupnya tak jauh dari dapur, sumur dan kasur. Mungkin itu dulu
sebelum ibu R.A Kartini memperjuangkan emansipasi wanita. Ia
menginginkan agar wanita Indonesia bisa bangkit dan bisa berbuat lebih
untuk hidupnya.
Kini setelah ibu Kartini telah tiada
banyak sekali bermunculan pahlawan wanita Indonesia baru salah satunya
adalah Saur Marlina Manurung atau biasa dikenal dengan nama Butet
Manurung. Ia adalah seorang pendiri dan juga pendidik untuk anak-anak
Suku Anak Dalam (Orang Rimba yang hidup di hutan Taman Nasional Bukit
Duabelas, Jambi). Sejak tahun 1999 ia mendirikan Sokola Rimba dan
mengajarkan anak-anak ini membaca, menulis dan juga berhitung. Ia
menginginkan agar Suku Kubu tidak lagi mudah dibodohi dan tertipu oleh
orang-orang asing yang berusaha mengambil sumber daya alamnya. Mereka
ini sebelumnya dikenal dengan orang bodoh, terbelakang dan primitif.
Hati Butet manurung tergerak untuk
membuka cakrawala anak-anak ini dengan cara memberikan mereka
pendidikan. Pada awalnya para orang tua khawatir jika diberikan
pendidikan kelak anak mereka akan menjadi pintar, terpengaruh dunia luar
dan melupakan adat istiadat mereka serta tidak hormat kepada orang tua.
Akan tetapi dengan cara pendekatan yang menyesuaikan kehidupan mereka
akhirnya Butet diterima baik di masyarakat ini.
Sokola Rimba bukanlah seperti sekolah
lainnya, tidak ada ruang kelas, pakaian seragam dan jam masuk dan pulang
sekolah pun fleksibel. Semangat mereka untuk belajar sangat tinggi.
Diantara para siswa lulusan Sokola Rimba ada yang menjadi tenaga
pengajar untuk teman-temannya. Dan di tahun 2007 lalu telah terbit buku
“Cerita Anak Rimba” yang ditulis oleh murid-murid ini. Semua berkat
perjuangan Butet Manurung yang selalu sabar mengajari mereka.
Butet Manurung sendiri adalah seorang
perempuan yang dilahirkan di Jakarta pada tanggal 21 Februari 1972 dan
ia berasal dari keluarga berada. Ayahnya bernama Victor Manurung sangat
menyayangi dan memanjakan putri tunggalnya ini. Masa kecilnya dihabiskan
di negeri Belanda dan dibesarkan di Jakarta dengan segala hiruk pikuk
dan modernisasi kota besar. Sejak kecil ia diajarkan untuk mencintai
alam dan peduli kepada sesama. Dulu sewaktu duduk di bangku kuliah
Butet Manurung aktif pada kegiatan pencinta alam. Dia biasa mendaki
gunung bersama teman-temannya.
Banyak orang yang memandangnya aneh
kepadanya tetapi Butet Manurung sepertinya tidak mempedulikan itu, ia
berjuang mewujudkan cita-citanya. Ia adalah sosok pejuang wanita yang
tulus menjalankan profesinya sebagai relawan guru di hutan pedalaman. Ia
tak pernah mempermasalahkan besarnya gaji yang ia peroleh dan tak
digaji pun tak apa-apa. Sekarang ini bukan lagi Kartini tapi Butet
Manurung karena kecintaannya kepada alam dan anak-anak telah membuat
anak Rimba melek huruf. Niatnya adalah bisa berguna pada orang lain dan
mengamalkan ilmunya.
Selain di kawasan Bukit Duabelas Jambi,
Sokola Rimba juga ada di Flores dan Halmahera. Meskipun kehidupan mereka
terisolasi tetapi mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan ilmu
pendidikan.
Banyak sekali penghargaan yang telah ia
terima seperti Man and Biosfer Award 2001, Woman Of The Year bidang
pendidikan AnTv 2004, Hero of Asia Award by Time Magazine 2004, Kartini
Indonesia Award 2005, Ashoka Award 2005, Ashoka Fellow 2006 dan Young
Global Leader Honorees 2009.
Semoga kelak anak Indonesia tidak ada lagi yang buta huruf dan ke depannya bermunculan Butet Manurung yang baru.
**************
dikutip dari : http://orangefloat.wordpress.com/
Langganan:
Postingan (Atom)